• Sometime some experience spiced by stupid thing. Romance,heartline etc are the appendages. So,here's my story!

    Study Trip


    22-27 February 2015

    Gua memutuskan untuk ngisi liburan dengan hal yang berguna yaitu mencoba kunjungan ke suatu pabrik. Kebetulan pabrik itu milik temen bokap, Jadi dapet suatu privilege dengan bisa melakukan kunjungan tanpa membawa surat pengantar atau proposal.

    Ini hari terakhir gua disini, berkesan sih. Bisa belajar banyak dan punya temen dari pegawai2 disini termasuk dari anak STM yang pkl disini. Macem2 cerita mereka. Ada yang kerja disini buat demi bisa biayain anaknya sekolah, dan gak mau berharap anaknya menjadi seperti mereka, semua orangtua pasti gitu. Akan gantungin ke generasi berikutnya untuk menjadi lebih baik kehidupannya. Ada juga yang menyenangi pekerjaan ini dan ingin lebih expert di pekerjaan ini dengan berharap dapat mengenyam pendidikan lebih tinggi lagi, tetapi sudah terkendala umur dan biaya.

    Disini juga gua kenal sama salah satu anak STM bernama iwan. Manusia ini pas gua kenal lebih jauh ternyata polos banget. Dia cuma berharap misalnya dia lulus STM nanti dia harus bekerja di suatu perusahaan yang mirip dengan perusahaan yang di tempati pada pkl ini. Gua cuman bertanya kayak gini ke dia
    Gua: "wan, nanti selesai STM mau lanjut kemana?"
    Iwan: "aku mau langsung kerja sekalian bantuin orang tua"

    Miris dengernya... Setelah itu dia gua ceritain macem2 bahwa pendidikan tuh penting, malah menjadi peluang untuk memperbaiki nasib. Pada akhirnya dia pun mau berubah pikiran dan punya mimpi untuk bisa lanjut sekolah lebih tinggi lagi. Semoga aja terwujud, Aamiin.

    Di pabrik yang gua kunjungin, pabrik ini fokus pada produksi part seperti baut, mur, jig, sleeves, dll. Sesuai dengan pesanan yang dipesan oleh suatu perusahaan. Malah pabrik ini ingin memperlebar usahanya dengan produksi hidrolik, tangga pada suatu plant, tabung kimia untuk keperluan perusahaan migas dll. Tapi dari semua itu gua sih yang paling seneng bisa berinteraksi dengan orang2 disini, bisa ngomongin apa aja dan belajar apa aja. Dari mulai bubut, ngebor, ngelas. Dan kadang suatu waktu gua disuruh ngangkat stainless steel dan ngamplas.

    Disini gua sadar bahwa ilmu yang selama ini gua pelajari harus gua terapin dan harus bisa punya usaha kayak gini. Karena gua gak mau jadi pekerja monoton yang harus diatur oleh atasannya dan nerima gaji. Harus gua yang gaji orang dan taken kontrak.

    Disini gua sadar semua orang punya harapan, dan ingin dihargai dan diapresiasi usahanya. Gak usah muluk2,cukup dengan dekat terhadap karyawan, anggaplah pegawai kita itu setara dengan kita, anggaplah kita di ngan mereka adalah teman. Kelak gua gak mau punya usaha seperti ini tapi membuat suatu jabatan. Ok lah kalo misalnya ada, tapi hanya formalitas. Karena menghargai dan ramah bayarannya adalah loyal, terbukti ada yang kerja sampai 10 tahun disini.

    Disini gua juga sadar bahwa dengan kunjungan seperti ini atau kunjungan lainnya ke perusahaan lebih besar seperti chevron , Halliburton, dsb bukan untuk memotivasi kita untuk bekerja disana, tapi memotivasi kita untuk punya cita-cita yang lebih tunggi daripada itu atau harus bisa melampaui perusahaan tersebut.

    Dan disini anehnya gua ngerasa sedih. Sedih gak bisa ketemu lagi dengan orang2 welcome disini. Sedih gak bakal ngedenger cerita dari mereka yang membuat gua 5 jari ini mensyukuri hidup dan nikmat yang diberkan oleh Allah. Sedih karena harus menjalani rutinitas annoying selama 6 bulan lagi.

    Harapan gua cuman 1....
    Melakukan sesuatu yang gua suka dan bermanfaat bagi orang sekitar gua, misal seperti usaha ini.

    Semoga.... Kelak nanti....





    Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit… Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.

    ~ Soekarno ~

    0 comments:

    Post a Comment